Selasa, 15 Maret 2016

BAGAIMANA SISTEM KERJA AKSES KONTROL PINTU...?


BAGAIMANA SISTEM KERJA AKSES KONTROL PINTU...?

Akses Kontrol Pintu mempunyai sistem yang tidak terlalu rumit. Secara sederhana sistem kerja akses kontrol terletak pada “kredensial” dan “relay” sebagai komponen utamanya. Sebelum lebih lanjut kedalam sistem kerja akses kontrol terlebih dahulu kami berikan contoh kredensial. Kredensial ini berupa kartu akses, fob kunci, atau kunci lainnya. Ada banyak kartu teknologi termasuk kode magnetik stripe, bar, wiegand, dengan frekuensi 125 kHz, kartu-gesek, smart card, dan kartu contact less smart 26 bit .
Atau kombinasi kunci – fobs yang lebih kompak dari kartu ID dan melampirkan ke gantungan kunci. Atau berupa teknologi biometrik yang lebih teruji keamanannya dan sangat efektif seperti sidik jari (Fingerprint), pengenalan wajah (Face ID), pengenalan iris, retina scan, suara, dan geometri tangan.


Berawal dari sebuah kredensial. Pembaca mengirimkan informasi credential berupa nomor menuju panel kontrol yang terdapat dalam Akses Kontrol. Panel kontrol membandingkan nomor kredensial untuk daftar kontrol akses yang tersimpan pada record mesin akses kontrol bisa berupa template sidik jari atau kode-kode tertentu dalam kartu. Kemudian memberikan perintah menerima atau menolak permintaan dan mengirim log transaksi ke database.

Ketika akses ditolak berdasarkan daftar kontrol akses, pintu tetap terkunci. Jika ada kecocokan antara kredensial dan daftar kontrol akses, panel kontrol mengoperasikan relay untuk memberikan perintah membuka pintu. Panel kontrol juga memberikan sinyal saat membuka pintu untuk mencegah alarm. Tentu saja jenis kunci pintunya juga harus support dengan mesin akses kontrol yang digunakan yang berupa electrik lock.

Beberapa Mesin Akses Kontrol Pintu memberikan umpan balik, seperti merah flashing LED untuk sebuah metode akses ditolak dan hijau LED berkedip untuk sebuah metode akses diberikan. Produk yang didistributorkan oleh Fingerspot ini memberikan sinyal berupa layar display dengan gambar kunci gembok yang terbuka jika akses di terima dan tertutup jika di tolak. Selain itu untuk managemen sumberdaya listriknya kemudian megirimkan perintah mematikan mesin.

Gambaran di atas menggambarkan transaksi verifikasi faktor tunggal. Sebagai contoh, DEDI memiliki hak akses ke ruang server, namun MADE tidak. DEDI memberikan mandat MADE ia kini memiliki akses ke ruang server. Agar MADE tidak bisa secara leluasa keluar masuk ruang server maka harus diberikan batasan atau otentifikasi kedua. Dalam sebuah transaksi faktor dua, kredensial disajikan bisa berupa faktor lain berupa kombinasi PIN, Kartu, intervensi operator, atau masukan biometrik. Metode verifikasi tersebut bisa berupa sidik jari dengan kartu, sidik jari dengan pin atau kombinasi lainnya seperti Face ID. Hal ini tergantung dari fitur yang disediakan oleh mesin akses kontrol.


Demikian sedikit penjelasan dari sistem kerja akses kontrol pintu secara padaumumnya. Untuk sistem kerja lainya silahkah terus simak topik artikel-artikel yang kami sediakan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Absensi Sidik Jari dan Akses Control Pintu di Denpasar, Bali, Mataram, NTB dan silahkan menghubungi :

I Made Dedi Aprilianta
HP/WA : 081 8055 90999, 082226029999
PIN BB : 7C136DF2
http://mesinabsensisidikjaribali.blogspot.com/
Office : Jl.Gatot Subroto Tengah No.354 A Denpasar, Bali
HP: 081239135615, 0361-430765, 0361-9009094


Tidak ada komentar: